close
Wawasan Industri

Apa itu Investasi? Ini Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis Investasi

Tiara Hana Editorial - Apa itu Investasi

Investasi adalah tindakan atau proses mengalokasikan sejumlah sumber daya, seperti uang, waktu, atau usaha, ke dalam suatu aset atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Tujuan utama dari investasi atau investment adalah untuk menghasilkan imbal hasil atau pendapatan yang lebih besar dari jumlah sumber daya yang diinvestasikan. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk aset, termasuk saham, obligasi, properti, mata uang, komoditas, perusahaan startup, dan banyak lagi.

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian investasi menurut para ahli dan lembaga:

  1. Reilly & Brown: Investasi adalah kesediaan seseorang untuk mengalokasikan uang dalam nilai tertentu di masa sekarang guna memperoleh penerimaan di hari yang akan datang.
  2. Bodie, Kane, & Marcus: Investasi merupakan kesediaan seseorang mengalokasikan uang atau sumber daya berharga nya saat ini dan menahannya hingga waktu yang ditentukan agar menerima keuntungan (laba) di kemudian hari.
  3. Dornbusch: Investasi adalah pengeluaran yang disediakan untuk meningkatkan atau mempertahankan komponen-komponen barang modal.
  4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK): Investasi adalah penanaman modal yang biasanya dilakukan dalam jangka panjang, untuk pengadaan pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi atau investment adalah tindakan penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Cara Kerja Investasi

Untuk memahami bagaimana investasi bekerja, penting untuk mengetahui prinsip dasar di baliknya. Saat seseorang melakukan investment, ia mengalokasikan uang atau sumber daya lainnya ke dalam suatu aset atau proyek yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan di masa depan.

Investasi bekerja dengan memanfaatkan beberapa prinsip utama, yaitu:

  1. Pertumbuhan Nilai: Investasi dirancang untuk meningkatkan nilai dari modal yang diinvestasikan. Misalnya, dengan membeli saham perusahaan, investor berharap bahwa nilai saham tersebut akan meningkat seiring waktu, sehingga mereka dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
  2. Imbal Hasil: Investment juga berhubungan dengan imbal hasil atau pendapatan yang dihasilkan dari investment tersebut. Misalnya, dengan memiliki obligasi, investor akan menerima pembayaran bunga secara berkala hingga jatuh tempo obligasi.
  3. Risiko dan Penghargaan: Setiap investment melibatkan tingkat risiko tertentu. Semakin besar risiko, semakin tinggi potensi imbal hasilnya. Namun, risiko juga berarti ada kemungkinan kehilangan modal. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan risiko dan penghargaan secara hati-hati sebelum melakukan investasi.
  4. Diversifikasi: Dalam rangka mengurangi risiko, investor sering melakukan diversifikasi dengan membagi modal mereka ke dalam berbagai jenis aset atau proyek. Dengan melakukan diversifikasi, investor dapat mengurangi risiko kehilangan seluruh modal jika salah satu investment tidak berhasil.

Tujuan Investasi

Tujuan investasi bervariasi tergantung pada kebutuhan, tujuan keuangan, dan preferensi setiap individu. Beberapa tujuan umum dari melakukan investasi antara lain:

1. Pertumbuhan Modal (Capital Appreciation)

Banyak orang berinvestasi dengan tujuan meningkatkan modal atau nilai investment mereka dari waktu ke waktu. Mereka berharap bahwa nilai aset yang mereka miliki akan meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga mereka dapat menjualnya di masa depan dengan harga yang lebih tinggi.

2. Pendapatan Pasif (Passive Income)

Investasi juga dapat dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pasif, yang berasal dari pembayaran bunga, dividen, atau sewa. Contoh investment yang menghasilkan pendapatan pasif termasuk obligasi, saham dividen tinggi, properti sewa, atau bisnis yang dijalankan oleh pihak lain.

3. Pensiun

Banyak orang berinvestasi untuk merencanakan masa pensiun mereka. Investment jangka panjang dapat membantu membangun portofolio yang memberikan pendapatan yang stabil saat pensiun tiba, sehingga memungkinkan seseorang untuk menjalani gaya hidup yang diinginkan setelah berhenti bekerja.

4. Pendidikan Anak

Investasi dapat digunakan untuk merencanakan biaya pendidikan anak di masa depan. Dengan memulai investasi sejak dini, orangtua dapat membangun dana yang cukup untuk biaya pendidikan anak mereka ketika tiba saatnya.

5. Perlindungan dari Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum di ekonomi. Investment dapat membantu melawan efek negatif inflasi dengan memungkinkan nilai aset tumbuh seiring waktu.

6. Realisasi Impian Finansial

Investasi bisa membantu mewujudkan impian finansial tertentu, seperti membeli rumah impian, berlibur, memulai bisnis, atau mencapai tujuan lainnya yang memerlukan sumber daya finansial.

7. Mengelola Risiko Keuangan

Beberapa investment, seperti obligasi atau asuransi, dapat digunakan untuk mengurangi risiko keuangan yang mungkin timbul dari peristiwa tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kesehatan yang buruk.

8. Pengelolaan Harta Warisan

Investasi bisa menjadi cara efektif untuk mengelola dan melestarikan harta warisan yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Dengan memiliki tujuan investment yang jelas, seseorang dapat mengembangkan strategi dan portofolio investment yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya.

Manfaat dan Fungsi Investasi

Investasi memiliki manfaat dan fungsi yang penting dalam kegiatan perekonomian. Beberapa manfaat investment antara lain:

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi: Investasi yang dilakukan oleh individu atau perusahaan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor yang berkaitan, seperti industri, perdagangan, dan lapangan kerja.
  • Menciptakan lapangan kerja: Investasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menciptakan lapangan kerja baru, memberikan kesempatan bagi individu untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan.
  • Mempercepat inovasi dan pengembangan teknologi: Investasi dalam riset dan pengembangan dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor.
  • Meningkatkan kualitas hidup: Investasi dalam infrastruktur, seperti jalan raya, jaringan listrik, dan air bersih, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan dan fasilitas penting.
  • Meningkatkan nilai aset: Investasi dalam aset, seperti properti atau saham, dapat meningkatkan nilai aset seseorang atau perusahaan, sehingga menciptakan kekayaan yang lebih besar di masa depan.
  • Melindungi nilai kekayaan dari inflasi: Investasi dalam aset yang nilainya cenderung meningkat seiring waktu, seperti emas atau properti, dapat membantu melindungi nilai kekayaan dari efek inflasi.

Dengan memahami manfaat dan fungsi investasi, individu dan perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Investasi

Terdapat berbagai jenis investasi yang dapat dipilih oleh individu atau perusahaan, tergantung pada tujuan, risiko, dan preferensi mereka. Berikut adalah beberapa jenis investment yang umum:

1. Jenis Investment Berdasarkan Tujuan

Investasi dapat dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu investment jangka pendek, investment jangka menengah, dan investment jangka panjang. Setiap jenis investment memiliki karakteristik, risiko, dan instrumen investment yang berbeda.

  • Investment Jangka Pendek: Investment jangka pendek berlangsung kurang dari satu tahun hingga tiga tahun. Tujuan investment ini umumnya untuk memenuhi kebutuhan finansial dalam jangka waktu singkat, seperti biaya pernikahan atau liburan. Instrumen investment jangka pendek yang umum termasuk deposito, reksa dana pasar uang, atau obligasi jangka pendek.
  • Investment Jangka Menengah: Investasi jangka menengah memiliki tujuan keuangan dalam rentang waktu tiga hingga sepuluh tahun. Contoh tujuan investment jangka menengah adalah biaya pendidikan anak atau dana pensiun. Instrumen investment jangka menengah yang umum termasuk reksa dana pendapatan tetap, obligasi swasta, atau reksa dana campuran.
  • Investment Jangka Panjang: Investasi jangka panjang memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu di atas sepuluh tahun. Tujuan investment jangka panjang mencakup biaya pendidikan anak, biaya pernikahan, atau dana pensiun. Dalam investment jangka panjang, individu memiliki fleksibilitas dalam memilih instrumen investment yang sesuai dengan profil risiko mereka, seperti logam mulia, saham, atau properti.

2. Jenis Investment Berdasarkan Instrumen

Investasi juga dapat dibedakan berdasarkan instrumen yang digunakan. Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda. Beberapa jenis investment berdasarkan instrumen antara lain:

  • Saham: Saham adalah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Investor yang membeli saham memiliki hak atas potensi keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen yang dibagikan perusahaan. Namun, saham juga memiliki tingkat risiko yang tinggi karena fluktuasi harga yang sering terjadi di pasar saham.
  • Obligasi: Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan. Investor yang membeli obligasi memberikan pinjaman kepada penerbit dan menerima pembayaran bunga secara berkala dan pembayaran pokok saat jatuh tempo obligasi. Obligasi umumnya dianggap sebagai instrumen investment yang lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham.
  • Reksa Dana: Reksa dana adalah wadah investment yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam portofolio yang dikelola oleh manajer investasi. Reksa dana dapat berinvestasi dalam saham, obligasi, atau instrumen lainnya. Keuntungan dari reksa dana berasal dari kenaikan nilai portofolio dan pembayaran dividen atau bunga.
  • Properti: Investment dalam properti mencakup kepemilikan tanah, rumah, atau gedung komersial. Keuntungan dari investasi properti dapat berasal dari apresiasi nilai properti seiring waktu atau pendapatan sewa yang diperoleh dari menyewakan properti kepada pihak lain.
  • Komoditas: Investment dalam komoditas melibatkan perdagangan barang mentah atau bahan baku, seperti minyak, logam, atau gandum. Investment dalam komoditas dapat dilakukan melalui kontrak berjangka atau reksa dana komoditas.
  • Mata Uang Asing: Investment dalam mata uang asing melibatkan perdagangan mata uang asing dengan tujuan memanfaatkan perbedaan nilai tukar untuk mendapatkan keuntungan. Investment ini melibatkan risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.
  • Cryptocurrency: Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi dan menciptakan unit baru. Beberapa contoh cryptocurrency yang populer termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin. Investasi dalam cryptocurrency melibatkan membeli dan menjual cryptocurrency dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga.

Dengan berbagai jenis investment yang ada, individu atau perusahaan dapat memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan, profil risiko, dan preferensi mereka.

Cara Berinvestasi

Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan saat ingin melakukan investment:

  1. Pastikan Kondisi Keuangan Stabil: Sebelum melakukan investasi, penting untuk memastikan bahwa kondisi keuangan Anda stabil. Pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup dan perlindungan asuransi yang memadai sebelum mempertimbangkan investment.
  2. Tentukan Tujuan Investment: Tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai melalui investment. Apakah tujuan Anda adalah pertumbuhan modal, pendapatan pasif, atau persiapan untuk masa pensiun? Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu Anda dalam memilih instrumen dan strategi investment yang tepat.
  3. Kenali Profil Risiko: Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Profil risiko bergantung pada toleransi Anda terhadap fluktuasi nilai investment dan kemampuan Anda untuk menanggung kerugian. Kenali profil risiko Anda untuk memilih instrumen investment yang sesuai dengan tingkat risiko yang Anda nyaman dengan.
  4. Diversifikasi Investment: Diversifikasi adalah strategi penting dalam investasi untuk mengurangi risiko. Dengan membagi modal Anda ke dalam berbagai jenis aset atau instrumen investasi, Anda dapat mengurangi risiko kehilangan seluruh modal jika satu investment tidak berhasil.
  5. Lakukan Riset dan Analisis: Sebelum melakukan investasi, lakukan riset dan analisis yang baik terhadap instrumen investasi yang Anda pilih. Kenali kondisi pasar, performa historis, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai investment Anda. Lakukan riset terhadap perusahaan atau proyek jika memilih investment dalam saham atau bisnis startup.
  6. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan: Jika Anda merasa tidak yakin atau membutuhkan bantuan dalam memilih dan mengelola investment, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau manajer investment yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan saran dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.
  7. Pantau dan Evaluasi Investment: Setelah melakukan investasi, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja investment Anda. Perhatikan perubahan pasar dan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai investment Anda. Jika diperlukan, lakukan perubahan atau penyesuaian strategi investment Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat melakukan investment dengan lebih bijak dan efektif, serta meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Investment adalah alat yang kuat untuk membangun kekayaan, merencanakan masa depan, dan mencapai tujuan keuangan Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang investment, Anda dapat mengambil keputusan yang bijak dan mengelola investment Anda dengan lebih efektif.

Pertanyaan Umum Seputar Investasi

  1. Apa itu investasi?

    Investasi adalah proses membeli aset atau instrumen keuangan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Ini bisa meliputi membeli saham, obligasi, properti, atau reksa dana.

  2. Mengapa saya perlu berinvestasi?

    Berinvestasi adalah cara untuk mengembangkan kekayaan Anda dari waktu ke waktu. Ini membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti pensiun, pendidikan anak-anak, atau membeli rumah. Investment juga dapat membantu melindungi nilai uang Anda dari inflasi.

  3. Apa jenis investment yang tersedia?

    Ada berbagai jenis investasi yang tersedia, termasuk saham, obligasi, reksa dana, properti, emas, dan mata uang kripto. Setiap jenis investment memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, jadi penting untuk melakukan riset dan memahami risiko sebelum berinvestasi.

  4. Bagaimana cara memulai investasi?

    Untuk memulai investment, Anda perlu menetapkan tujuan investment Anda, menentukan jumlah dana yang ingin Anda investasikan, dan melakukan riset tentang jenis investment yang ingin Anda lakukan. Anda juga bisa mencari bantuan dari seorang profesional keuangan untuk membantu Anda membuat strategi investment yang sesuai.

  5. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melihat hasil investasi?

    Waktu yang diperlukan untuk melihat hasil investment tergantung pada jenis investment yang Anda lakukan dan kondisi pasar. Beberapa investment mungkin memberikan hasil yang cepat, sementara yang lain membutuhkan waktu yang lebih lama. Penting untuk memiliki harapan yang realistis dan mempertahankan investment Anda dalam jangka panjang untuk mencapai hasil yang optimal.

  6. Apa risiko yang terkait dengan investasi?

    Investasi memiliki risiko, dan harga aset dapat naik dan turun. Beberapa risiko yang terkait dengan investment termasuk risiko pasar, risiko inflasi, risiko suku bunga, dan risiko spesifik yang terkait dengan jenis investment tertentu. Penting untuk memahami risiko ini dan melakukan diversifikasi portofolio Anda untuk mengurangi risiko yang terkait dengan satu jenis aset atau instrumen keuangan. Selalu konsultasikan dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investment yang penting.

Tags : investasiinvestasi propertiproperti